Bagaimana organisme tunggal membentuk keanekaragaman di Bumi
Jika membicarakan semesta maka yang terlintas pasti adalah Ruang, Waktu dan Seisinya berikut Planet, Bintang bahkan media elektronik yang kita gunakan membaca postingan ini. Apabila didasarkan pada penghitungan Fisika maka dapat kita simpulkan bahwa umur semesta ini berkisar 13,7 miliar tahun dan jarak yang mampu kita observasi sejauh ini berkisar 93 miliar tahun cahaya. Dan pasti kita pernah sejenak bertanya bagaimana semesta terlebih bumi ini terbentuk dengan keanekaragaman didalamnya, ya kan?
Dahulu semesta hanya merupakan materi dan energi panas juga padat yang kita sebut dia sebagai Singularitas, singularitas ini juga yang menjadi awal dari ruang dan waktu. Kemudian dia mengembang dengan cepat yang kita sebut dia dengan Big Bang. Sesudah Big Bang terjadi maka perlahan temperatur semesta menurun hingga membentuk bahan dasar materi yaitu Quark dan Elektron yang menjadi elemen fundamental Fisika Kuantum. Partikel elementer menyatu membentuk kombinasi yang lebih besar dan stabil, Quark menghasilkan Proton dan Neuron kemudian terjadilah reaksi nuklir yang menjadi inti atom sederhana seperti Hidrogen dan Helium. Reaksi ini juga membentuk inti atom yang lebih berat seperti Karbon dan Oksigen, setelah itu elektron dan inti atom bersatu dan menghasilkan atom dengan muatan netral.
Perlahan namun pasti bagian tertentu dalam semesta mulai menarik materi yang bisa dijangkau melalui gravitasi hingga terciptanya bintang, awan, galaksi dan bumi.
Ketika unsur-unsur berat dan padat saling bertubrukan maka disitulah saat dimana bumi mulai terbentuk. di era Haedan (4,7 miliar tahun lalu) bumi berada dalam kondisi yang tidak layak huni dan cenderung bersuhu panas namun sudah memiliki lautan magma. Bumi mulai dingin (Era Archaean) dan materi-materi padat itu tenggelam ke inti bumi sedangkan yang ringan membentuk Kerak Bumi, uap air keluar dan mengkondensasi di atmosfir bumi, awan hujan mulai muncul bahkan disertai hujan badai. Hujan itu mengisi permukaan bumi yang rendah dan terbentuklah lautan.
Dengan adanya lautan dan atmosfir maka terjadilah reaksi kimia antara bahan dasar atmosfer dengan ketersediaan energi yang tinggi mulai mebentuk senyawa organik sederhana (asam amino dan basa nitrogen). Dari materi penyusun tersebut kemudian dihasilkan Organisme pertama yang disebut LUCA dimana organisme ini mampu mereplika organisme lain. disinilah para peneliti mulai meyakini tanda pertama adanya kehidupan di Bumi.
Informasi dalam DNA juga bermutasi kemudian menciptakan perubahan sifat dan bentuk tubuh organisme. Mutasi itu menghasilkan organisme baru dan menciptakan organisme pertama yang menggunakan oksigen dilengkapi dengan sel yang lebih kompleks (ini sekitar 2,5 miliar lalu). selanjutnya di 1,2 miliar tahun lalu mulai muncul organisme yang bereproduksi seksual, ini mengakibatkan keanekaragaman genetik dan mempercepat laju evolusi. Hingga kurang lebih 581juta tahun lalu binatang mulai bermunculan bahkan sudah memiliki otak. Sekitar 390juta tahun lalu proses itu menghasilkan binatang bertulang belakang seperti Ikan, kemudian ikan mulai mengembangkan kaki dan berevolusi menjadi amfibi untuk memperpanjang kemungkinan untuk bertahan hidup dan bereproduksi. selang 300 juta tahun kemudian reptil pertama muncul kedaratan disertai dengan mamalia.
Dari mamalia itu juga terbentuk primata dan mulai bermunculan kera-kera. Reproduksi yang masif disertai dengan mutasi genetik menyebabkan munculnya organisme yang diklasifikasikan ke Genus Homo Habilis yang biasa kita sebut sebagai manusia purba yang muncul di Benua Afrika 2,8 juta tahun lalu. Proses evolusi juga menyebabkan otak dari mereka membesar sehingga mampu berkomunikasi secara verbal bahkan bercocok tanam.
Sedangkan Homo Sapiens sendiri juga ditemukan di Benua Afrika yang kemudian mengekspansi diri ke seluruh penjuru bumi. Dari sekian banyak Genus Homo, menyisakan satu saja Genus dimuka bumi ini, Homo Sapiens. ini dikarenakan salah satunya seperti kurang mampu beradaptasi dengan perubahan alam dan ancaman dari binatang liar itu sendiri.
Sebagai penutup, untuk menghasilkan kehidupan yang sangat kompleks ini bukan proses instan melainkan dari banyak dan lamanya proses yang saling berinteraksi didalamnya. Maka untuk menjadi manusia yang baik diperlukan proses yang lama juga yakni melalui belajar. seperti yang Karl Sagan bilang "Somewhere, something incredible is waiting to be known"
Referensi:
Kevin Liyanto, University of North South Wales
Neil deGrasse Tyson, Astrophysics for People in a Hurry
Yuval Noah Harari, Sapiens a Brief History of Humankind
Komentar
Posting Komentar