Paham Mekanika Kuantum dalam 15 Menit

    Fisika, salah satu cabang ilmu sains yang mempunyai peranan penting bagi manusia untuk memahami bagaimana semesta ini bekerja. Kalau membahas fisika kita juga sering dengar pula Mekanika Kuantum, tapi saya disini nggak akan membahas apa itu Mekanika Kuantum yaa karna kalian bisa googling mandiri karna sudah banyak yang mengulas. Tapi saya disini akan memberikan gambaran supaya kalian bisa mengerti (bagi yang belum paham mwehe).

    Gini, seseorang memberikan tantangan kepada kalian untuk menebak mana sepatu kanan dan mana sepatu kiri dengan mata tertutup, kemudian kalian pasti mencoba satu persatu agar tau mana yang kanan dan kiri. Nah dimomen itu pula sudah bisa dipastikan bahwa kalian bisa menyelesaikan tantangan dengan benar, tapi ketika kalian belum mencoba sudah jelas dong bahwa posisi mereka dalam keadaan yang semestinya, sepatu X itu kanan dan sepatu Y itu kiri. Paham?

    Akan tetapi, apabila sepatu X dan Y itu objek kuantum, maka sebelum kalian mengobservasi sepatu tersebut keduanya berada di kondisi Kanan dan Kiri secara bersamaan dalam medan vektor superposisi Kanan dan Kiri. Sepatu X berada dalam superposisi Kanan dan Kiri begitu pula sepatu Y. Ketika dilakukan pengukuran pada sepatu X maka medan vektor superposisinya akan kolaps dan sepatu X akan menjadi sepatu Kiri, nah anehnya sepatu Y secara otomatis menjadi sepatu kanan meskipun tidak dilakukan pengukuran.

    Misal sepatu X ditaruh di ujung galaksi yang 80ribu tahun cahaya jauhnya, maka sepatu X akan langsung menjadi sepatu kanan begitu sepatu X diukur dan menunjukkan sifat sepatu Kiri. Seakan-akan sepatu Y berkomunikasi dengan sepatu X dengan kecepatan yang melebihi kecepatan cahaya. Nah ini paradoks-nya, karna melanggar teori Relativitas Khusus yang mana tidak ada sesuatu yang mampu melebihi kecepatan cahaya. 

    Inilah keanehan Mekanika Kuantum yang ditentang oleh Albert Einstein. Sebab menurutnya ada mekanisme tersembunyi (Hidden Variable) yang mana Hidden Variable ini menentukan kondisi sepatu secara definit dan saat diukur ya kita akan mengukur kondisi definit tersebut.

    Namun, konsep Hidden Variable ini dipatahkan melalui tesis yang dilakukan Bell pada tahun 80-an. Yang membuat Niesl Bohr memenangkan debat bahwa Mekanika Kuantum memang murni probabilistik. Dan kita menerima serta memahaminya menggunakan seperangkat rumus matematika yang tepat. 

Terimakasih sudah membaca, terimakasih sudah berpikir. Jika kalian pusing sadarilah bahwa itu indikator otak kalian sedang bekerja mwehe. 
Panjang umur ilmu pengetahuan!


Special Thanks to                         

Pak Dedi Khana Wawan

Pak Robertus Rubiyanto 

Google Images


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer