Jika Kita Mati
Waktu sudah menjemput untuk mengajak kita menuju tempat abadi penuh kedamaian, tempat dimana kita tidak akan lagi bermimpi bahkan merindukan masa yang telah pergi. Ya, kita kembali ke dunia yang menyusun kita sedemikian indahnya.
Tubuh tak bergeliat, otot mengeras, sel rusak
diakibatkan hilangnya oksigen ditubuh kita. Semua terdiam hingga organisme lain
mengambil alih kendali atas tubuh kita.
Bakteri bersuka ria sebab pertahanan tubuh mulai
lapuk dimakan usia, mereka membalaskan dendam setelah memperebutkan Protein,
Gula dan Lemak yang dilindungi oleh imun dengan mengoyak semua bagian tubuh selain
tulang, rambut juga kuku. Jamur tak ingin kalah dengan makhluk mungil didalam
sana, mereka bersaing memperebutkan sumber daya untuk meneruskan keturunan dengan
ciri khas berbeda. Beberapa juga mulai berdatangan seperti cacing yang mengabdikan
dirinya dalam tanah berjuta tahun lamanya.
Menyeramkan? Kurasa! Tapi dari banyaknya cerita
hidup kita, kemungkinan besar itulah saat dimana kita tidak merasa takut akan
ancaman yang menghempas tanpa batas.
Kini waktunya alam membalas kejahatan manusia,
bangkai kita terbawa arus yang menggerus bahkan menjadi embun dipagi hari. Bisa
saja, meteor raksasa menghantam bumi dan mengakibatkan hujan abu. Namun kuucapkan
selamat jika kalian masih bertahan. “tidak ini belum berakhir” kata alam yang
mengisyaratkan pada bangkai kita yang hilang.
Bintang di Andromeda saling bertabrakan walau
kita tidak akan peduli lagi untuk membantu mereka tetap bersinar, planet yang keluar
dari sabuk orbitnya hingga kemungkinan terburuk bahwa kita terbawa ke lubang
hitam. Saat memasuki kubah itu kita akan tinggal disana selamanya, kita akan
masuk dengan diremukkan selagi saksi mata tak ingin memperhatikan kita lagi bahkan
radiasi hawking sekalipun.
Well, ternyata kita adalah seorang yang penuh
perjuangan meskipun kita sering bolos sekolah. Semesta berkata “Aku mati maka
kamu juga mati”, alam sudah lelah mengancam kita. Ia meneruskan bicaranya “Inilah
aku dengan kekuatanku, jika pencipta itu ada entah itu Maha Kuasa atau makhluk mungil
ini aku hanya ingin bilang bahwa aku tidak abadi begitu pula dirimu, dan aku
tidak akan mau menyamakan kedudukanku sepertimu, tapi jika tidak ada maka akan
kuhabisi jasad membosankan ini sesuka hatiku”
Komentar
Posting Komentar