Sesaat
setelah manusia mengembangkan kemampuan kognitif mereka hingga dimulainya
revolusi industri, segala aktivitas kita sekecil apapun semakin memberikan
pengaruh besar terhadap Bumi kedepannya. Dan salah satu dampaknya adalah krisis
Iklim yang barangkali menjadi tantangan terbesar bagi umat manusia.
Namun
sangat disayangkan, mengapa isu global ini hanya sampai ditelinga segelintir
orang saja? Atau bahkan yang mendengar-pun begitu acuh dengannya? Lebih
buruknya adalah menganggap jika perubahan iklim hanyalah hoax yang sengaja
disebarkan untuk menghalangi perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi
sebuah negara!
Untuk
mengetahui jawabannya, terlebih dahulu mimin ingin membahas mengenai Teori
Kebutuhan Maslow. Dalam teori tersebut dijelaskan bahwasanya terdapat beberapa
hierarki fundamental yang dibutuhkan manusia, dimana tidaklah bisa manusia
menuju hirarki selanjutnya apabila kebutuhan dalam hirarki ia berada belum
terpenuhi. Yang pertama adalah Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan ini
seperti makan, minum, tidur,dll. Kedua adalah Kebutuhan Rasa Aman, aman
dari gangguan binatang buas, pekerjaan,dll.
Ketiga adalah Kebutuhan Sosial seperti merasakan kasih sayang dan
rasa memiliki. Keempat adalah Kebutuhan Mendapat Penghargaan seperti pujian
orang lain, kebebasan dan gelar. Yang terakhir adalah Aktualisasi
Diri, yang dideskripsikan mengenai kemampuan seseorang untuk menjadi diri
sendiri serta menunjukkan kepada masyarakat.
Senada
dengan tersebut, semakin terpenuhi kebutuhan dalam hirarki-hirarki tersebut
maka akan semakin besar juga keinginan ia untuk mengaktualisasikan diri seperti
menemukan makna kehidupan ataupun menyelamatkan kehidupan di Bumi. Dan akan sedikit
kemungkinan seseorang menyelamatkan kehidupan di Bumi sementara kebutuhan dalam
hirarki dibawahnya belum terpenuhi. Pada tahun lalu saja tercatat 46% penduduk dunia
mengalami kesulitan finansial sebagai dampak pandemi Covid’19, sebanyak 260juta
anak tidak mendapatkan akses pendidikan, 1juta manusia mengalami masalah kesehatan
mental, meningkatnya krisis atas kepemilikan tempat tinggal, toxic relationship
dan masalah lainnya.
Lantas bagaimana
supaya kita mampu peduli terhadap perubahan iklim ini?
Kembali lagi
ke Hirarki Kebutuhan Maslow, mulailah dari kebutuhan fundamental pertama: makanlah
makanan yang sehat, istirahat cukup, olahraga dan luangkan waktumu untuk
bermeditasi guna menikmati masa yang sedang terjadi sembari mesyukuri apa yang
sudah kita miliki. Lalu jalinlah hubungan baik dengan saudaramu, temukan cinta
dan kasih sayang dari sekitarmu, mendekatlah kepada orang yang kau bahagia telah
mengenalnya – bertambah cinta kepada sang Kuasa dan ciptaan-Nya. Seiring dengan
itu maka kita akan sampai kepada hirarki tertinggi kebutuhan manusia, kita akan
menemukan makna hidup hingga kita akan senantiasa sadar untuk mengutamakan
kebahagiaan jangka panjang daripada kenikmatan sementara.
Memiliki kepedulian
terhadap lingkungan bukanlah privilege bagi kalangan tertentu saja, karna
pada dasarnya kita bisa memenuhi segala kebutuhan dan berpartisipasi memperbaiki
perubahan iklim apabila kita peduli dengan diri kita sendiri.
When we can change how we think.. we
will change how we feel and what actions we will take.. then the world around
us will change.. Because if we become better, the
world follow..
Terimakasih
sudah membaca, stay curious y’all.
Panjang
Umur Ilmu Pengetahuan.
Referensi
Ourworldindata.org
Worldbank.org
Climate.universityofcalifornia.edu
TED Talks
Vox
Wall Street
Journal
National Geographic
Hannah
Ritchie
Keren maszehh..🔥
BalasHapusJosh
BalasHapus