Surat untuk Ibu Bumi
Instagram: Tim Laman |
Halo Ibu Bumi! Bangsa saya dengan sombongnya memberimu nama yang menjadikanmu milik kami, “Ibu pertiwi” kata mereka. Tapi saya tau lebih baik dari itu, saya tau keibuanmu terlalu luas untuk dikandung hanya dalam sepetak kepulauan disudut tempat dua samudra bertemu, keibuanmu mencapai sabana yang menakjubkan di Afrika, ke kelopak bunga yang jatuh dijalanan Asia yang sibuk, ke ngarai terdalam di benua Amerika dan kadang bersembunyi di hutan Boreal romantis di utara Eropa.
Jadi izinkan saya memanggilmu Ibu Bumi. Karna cintamu mengalir ke seluruh planet ini. Dari berbagai cerita ibu digambarkan sebagai perempuan yang biasa menerima, melinangkan air mata ketika bersusah hati. Tapi saya juga tau lebih baik dari itu, ibu berkomunikasi kepada kami dengan sangat lantang terutama dalam beberapa dekade terakhir. Ibu Bumi, meskipun kasihmu terhadap manusia bersifat universal kita tahu bahwa kamu tetap memiliki anak kesayangan dan saya cukup yakin kami berada diurutan teratas daftarmu. Ibu Bumi, meskipun kasihmu terhadap manusia bersifat universal kita tahu bahwa kamu tetap memiliki anak kesayangan dan saya cukup yakin bangsa kami berada diurutan teratas daftarmu.
Diawal lahirnya waktu kamu memilih kami untuk dipenuhi pohon rimbun, tanah tersubur, tanah terluas dan terbiru. Hutan hujan terhampar didataran rendah sampai pegunungan tinggi memberikan semua yang kita butuhkan, dedaunan yang menyembuhkan, buah yang mengenyangkan dan madu yang memaniskan berikut dengan air yang menghilangkan dahaga. Dari lekukan samudramu para pelaut kami yang berani menangkap ikan membuat garam dan memahami keindahan.
Kami pekerjakan hewan untuk membantu kami. Kami membuat pakaian, kereta, alat yang memungkinkan kami melakukan lebih banyak lagi. Kami berkembangbiak dengan laju lebih cepat dari sebelumnya di seluruh penjuru dunia. Lalu diakhir abad ke 18 suatu keajaiban lain terjadi, mereka menyebutnya Revolusi Industri, kami membuat pabrik besar yang menghasilkan barang dengan kecepatan yang tak terbayangkan sebelumnya. Kami mampu menghasilkan lebih banyak makanan, lebih banyak pakaian, lebih banyak segalanya untuk lebih banyak orang.
Kue Ekonomi sebagaimana mereka menyebutnya meningkat 10 kali perkapita sementara populasi kita meningkat dari 1milyar menjadi hampir 8milyar orang. Sekitar 3 dari 100 planet ini hidup dinegara saya, bisakah ibu percaya?.
Saya pikir membuka hutan dan menghilangkan berbagai hayati serta spesies hewan dari rumah mereka saja sudah berita buruk, tapi apa yang sebelumnya saya sebut keajaiban ternyata jauh lebih buruk. Pabrik, pembangkit listrik dan mobil mengeluarkan gas beracun ke atmosfermu. Ketika kami membakar batu bara, minyak dan bahan bakar fosil lainnya mereka mengeluarkan karbondioksida dan banyak gas lain yang merangkap panas di permukaaanmu hampir seperti efek rumah kaca. Mungkin itu sebabnya disebut gas rumah kaca.
Instagram Paulhiltonphoto |
Pengeringan Sirip Hiu |
Dalam waktu kurang dari dua abad kami merilis ribuan gigaton emisi tersebut dan sebagai hasilnya menaikkan suhu rata-rata tubuhmu lebih dari 1℃.
Hari ini lapisan es mu dikutub mulai mencair, menyebabkan naiknya permukaan laut dan menenggelamkan daerah pesisir termasuk ratusan pulau kecil di negara saya. Pada saat yang sama kekeringan dan gelombang panas melanda, membawa kebakaran hutan ke California dan Australia, membakar lahan gambut di Sumatra dan Kalimantan, membunuh banyak orang di Eropa dan menghasilkan gagal panen untuk ribuan petani di Jawa. Tahun ini hampir 170.000 orang di Jakarta harus merayakan tahun baru dilanda banjir, dan lebih dari 200 orang harus meninggal dunia.
Ratusan ilmuan diseluruh dunia telah memperingatkan bahwa jika kami terus melakukan ini dan membiarkanmu menghangat lebih dari 2℃ kita akan masuk pada awal kepunahan massal. Beberapa orang gagal paham, mereka bilang peningkatan suhu 2℃ bukanlah sesuatu yang serius, “dimana masalahnya?. Apa yang mereka gagal lihat adalah bahkan untuk tubuh manusia saja kenaikan dari 37 ke 38℃ sudah bisa berakibat fatal. Lebih buruk lagi beberapa orang berpikir bahwa kamu tidak sakit sama sekali, atau bahwa jika kamu sakit maka kami manusia tak dapat disalahkan karna itu suatu yang biasa kau alami tiap abad. Kita harus melakukan apa yang kita lakukan terus membakar gas emisi rumah kaca ke langit. Semua demi Kue Ekonomi.
Ibu bumi, para ilmuan mengatkan bahwa kami punya 10 tahun untuk menyelamatkanmu, mereka sangat salah karna ibu baik-baik saja, kami umat manusialah yang perlu diselamatkan. Ibu telah mengalami miliaran tahun peristiwa ekstrim, ibu melewati zaman es, ribuan letusan gunung berapi bahkan mungkin serangan meteor. Ibu bertahan dan terus melakukan revolusi setelah revolusi mengelilingi matahari seperti tidak ada yang terjadi.
Kami hanya tinggal disini selama 0.005% dari waktu ibu sudah ada namun dalam rentang waktu itu kami telah mencukur hutan-hutanmu yang luas, mengekstraksi mineral dari perutmu, mencemari sungaimu, udaramu. Udara sama yang kami butuhkan untuk hidup. Betapa sulit terpuaskan spesies saya ini, selama lebih dari 200 ribu tahun ibu membiarkan kami. Dalam kesunyian ibu melihat kami menghancurkan rumah sendiri mengantarkan kami ke gerbang kepunahan kami sendiri.
Hutan Leuser 2017 |
Ibu bumi, saya belajar bahwa ketika virus mengunjungi tubuh manusia, demam adalah gejala yang menunjukkan bahwa tubuh sedang mempertahankan diri. Jadi saya bisa mengerti pemanasan global adalah cara ibu meberitahu kami. Ibu telah membiarkan kami begitu banyak mengacau dan dalam beberapa dekade terakhir ibu mengingatkan kami bahwa CUKUP!.
Saya paham sekali, apalagi negara saya adalah salah satu dari sepuluh negara yang paling banyak mengeluarkan gas rumah kaca terutama dari hutan yang kami babat untuk kelapa sawit dan lahan gambut yang kami bakar untuk membuka lahan pertanian.
Ibu perlu mengerti bahwa tidak semua dari kami memalingkan wajah, beberapa dari kami sangat peduli dan ikut menyuarakan pesan penting untuk mulai membenahi diri terutama kaum muda yang menyadari bahwa masa depan kita lah yang dipertaruhkan.
Kami juga tau bahwa eksploitasi sumber daya alam yang ibu kandung hanya menguntungkan segelintir orang, pertumbuhan ekonomi yang terus mereka bicarakan ini hanya mnguntungkan perusahaan besar. Membuat yang kaya semakin kaya, sementara para penambang hidup kadang dari upah minimum. Dan orang yang tinggal disekitar listrik batubara atau lahan gambut yang terbakar harus membayar tagihan rumah sakit karna penyakit pernapasan.
Kita harus berbuat lebih baik dari ini, saya hanya khawatir bahwa kita tak punya cukup waktu untuk melakukannya, bagaimana menurut ibu?
Surat ini saya tuliskan kembali atas persetujuan kak Andhyta F. Utami. Sosok yang sangat saya kagumi, sosok yang sangat menginspirasi nan rendah hati, sosok yang lantang menyuarakan hak-hak alam beserta makhluk hidup didalamnya ditengah ramainya hiruk pikuknya dunia. Untuk video beliau bisa dilihat di Youtube "Surat untuk Ibu Bumi".
Komentar
Posting Komentar