Secangkir Kopi Terakhir

 

    Bukan pecinta kopi sejati, namun akan sangat kehilangan apabila tak mampu lagi merasakan nikmat serta harumnya seduhan biji kopi sebab krisis iklim yang semakin menjadi.


Sc: Pinterest

    Dalam malam yang panjang beratapkan awan dengan bulan yang menjadi sumber cahaya nan terang, secangkir kopi bukanlah ide buruk untuk menambah nikmatnya syahdu dalam perenungan terhadap semesta ciptaanNya. Seketika terbesit dalam pikiran bahwa bukan hanya mimin saja yang hari ini sedang menyeduh kopi, namun tentunya banyak orang yang sedang menikmatinya juga. Maka pertanyaan itu muncul

“Apakah persediaan kopi global mampu mencukupi kebutuhan massif ini untuk selamanya?”

 Esoknya segera mimin mencari tahu bagaimana keberlangungan tanaman penghasil biji eksotis sekaligus paling berharga setelah minyak mentah ini. Maka kutemukan jawaban…

     Mulanya kopi ditemukan pada abad ke 9 oleh seorang penggembala dari Ethiopia, dalam masa perkembanganya kopi tidak secara langsung menjadi sebuah minuman melainkan dijadikan makanan, dimana bijinya ditumbuk kemudian dicampur dengan minyak supaya mudah dibentuk. Maka tak mengherankan apabila dibeberapa wilayah di Afrika masih terdapat komunitas lokal yang mengkonsumsi kopi dengan cara ini.

     Sebenarnya butuh waktu 4 tahun bagi tanaman kopi untuk tumbuh sebelum menghasilkan biji kopi yang ideal, dengan habitat 20◦lintang utara dan selatan, tingkat temperatur ideal berkisar 18 – 21℃ dengan ketinggian 1000 – 2000 meter diatas permukaan laut, maka tak semua daerah mampu menumbuhkan kopi dengan baik. Hingga syarat geografis tersebut mampu dipenuhi oleh 5 negara yang sekaligus menjadi penyedia biji kopi terbesar dunia, yaitu Brazil, Vietnam, Kolombia, Indonesia serta Ethiopia. Kopi sendiri terbagi menjadi dua  jenis yang paling umum diperjualbelikan, Arabika dan Robusta. Kopi Arabika merupakan kopi dengan cita rasa paling nikmat, lembut serta seringkali diidentikkan sebagai bahan kopi berkualitas, namun sayangnya cenderung sulit untuk membudidayakan kopi jenis ini. Berbeda dengan Arabika, Robusta lebih mudah dibudidaya sehingga menjadi salah satu bahan utama dalam pembuatan espresso dan kopi instan yang sering kita jumpa.


     Masyarakat global tercatat menikmati kopi sebanyak 500 miliar cup per tahun, dan tren ini diperkirakan akan mengalami kenaikan pada waktu mendatang dengan Amerika Serikat, Jerman dan Prancis sebagai importir terbesarnya. Namun dibalik permintaan kopi yang semakin meningkat, ada kekhawatiran bagi para petani kopi. Kekhawatiran yang solusinya memerlukan peran dari seluruh masyarakat universal apabila mereka tetap ingin menyeduh kopi setiap hari. Namun sebelum itu kita perlu tau cara yang umum digunakan dalam pembudidayaannya.

  •       Shade Grown, pola pembudidayaan dengan memanfaatkan pohon besar baik pohon yang telah ada sebelumnya atau pohon domestikasi yang tujuannya memberi naungan sehingga tanaman kopi mendapatkan kebutuhan pokoknya (intensitas cahaya, unsur hara, temperatur udara,dll).
  •      Sun Grown, pola budidaya yang digagas oleh USAID dan World Bank pada  1980 menggunakan pupuk kimia, pestisida dan tanpa naungan pohon besar sehingga hanya terdapat satu jenis tanaman pada sebuah lahan yang terinkubasi menggunakan teknologi tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan hasil panen sehingga terciptanya kestabilan harga pasar.

 

    Secara mendasar kopi dikenal sebagai tanaman yang cenderung peka terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut berbanding lurus dengan perubahan iklim yang sedang terjadi. Seiring dengan meningkatnya temperatur Bumi berdampak pada meningkatnya permukaan air laut, hama dan virus yang semakin kebal terhadap pestisida juga menjadi tugas yang hingga kini masih sulit diselesaikan. Di lain sisi metode Sun Grown tidak hanya berdampak pada tanaman namun juga lingkungan sekitar dan petani itu sendiri. Dalam majalah yang diposting oleh The Guardian mengungkap bahwa petani kopi di Brazil menderita sesak napas, ruam di kulit serta tingkat kelahiran cacat yang meningkat. Menurunnya kualitas tanah, erosi dan juga meningkatnya permukaan air laut pada daerah spesifik juga memicu petani untuk melakukan pembukaan lahan sehingga deforestasi tak terhindarkan. Tak berhenti disitu saja, meskipun metode Sun Grown menjanjikan hasil panen yang lebih besar, pengeluaran biaya terhadap penggunaan teknologi bersangkutan juga besar, ditambah lagi adanya kesenjangan dan ketidaktransparan dalam rantai pasokan maupun harga yang dilakukan oleh distributor berikut perusahaan besar juga membuat para petani kopi kesulitan dalam melepaskan diri dari jerat kemiskinan. Bagi para petani konvensional juga merasakan dampak tersebut, seringkali harga komoditas kopi mengalami fluktuasi.

    Tentunya sulit untuk menjelaskan bagaimana jika kopi hilang dari daftar hidup kita. Berkat secangkir kopi mampu memberikan energi bagi kita dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab, beribadah ditengah malam, meningkatkan fokus serta mempererat hubungan sosial dalam sebuah perbincangan dan tawa. Namun beginilah faktanya, apabila kita acuh dengan perubahan iklim, tidak merubah pola kehidupan yang destruktif maka 60% dari 124 jenis kopi dunia akan punah pada 2050.

     Semua bisa menjadi pahlawan dalam kisah heroik ini, kita bisa berkontribusi untuk menyelamatkan varietas kopi sehingga bisa kita nikmati selamanya. Selagi para ilmuan dan para petani mencari cara untuk menciptakan varietas yang lebih tahan dan adaptif seperti yang sedang dilakukan pada 2016 dan 2018 di Rwanda. Kita para konsumen juga bisa, salah satunya dengan mengkonsumsi kopi lokal, karna dengan mengkonsumsi kopi lokal secara tak langsung turut mengurangi emisi karbon dan juga memakmurkan petani terdekat kita.

 

Terimakasih sudah membaca, stay curious yall.

Panjang Umur Ilmu Pengetahuan.

 

Referensi

World Bank

Internationalcoffeorganization.org

Worldcofferesearch.org

Wikipedia

Jurnalbumi.com

Vox Channel

The Guardian

Our Changing Climate

Kok Bisa

Vice News

DW Documentary

United States Agency for International Development

How to Avoid Climate Disaster, Bill Gates

 

 

Komentar

Postingan Populer